Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Celios dorong penguatan industri besi hingga mamin jaga ekspor RI
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 11:49:20【Kabar Kuliner】709 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira Adhinegara menjadi pembicara dalam acara diskusi bertajuk

Ini sebenarnya kesempatan. Banyak negara yang mulai membuka terhadap ekspor besi-baja dari Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Center of Economic and Law Studies (Celios) mendorong penguatan industri besi dan baja, obat tradisional serta makanan dan minuman (mamin) guna menjaga momentum ekspor nasional yang tumbuh signifikan 11,41 persen secara tahunan pada September 2025.
"Ini sebenarnya kesempatan. Banyak negara yang mulai membuka terhadap ekspor besi-baja dari Indonesia. Terutama bagi produsen besi-baja yang memang mematuhi standar untuk melakukan dekarbonisasi industri," kata Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira Adhinegara dihubungi di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, untuk menjaga momentum pertumbuhan ekspor yang tinggi ini, pemerintah perlu memberikan dukungan terkait sertifikasi Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) agar sektor besi dan baja bisa memperkuat perdagangan ke pasar Uni Eropa.
Sementara untuk industri obat tradisional atau fitofarmaka, potensi yang bisa dikembangkan oleh produsen domestik masih cukup besar, mengingat bahan baku yang dimiliki melimpah di tanah air.
Selain itu dengan melakukan penguatan industri obat tradisional, bahan baku obat yang selama ini tercatat masih 94 persen dipenuhi melalui impor, turut bisa dipenuhi secara domestik.
Sektor mamin, lanjut Bhima, saat ini tengah menghadapi tekanan daya beli, namun sektor tersebut melakukan strategi penurunan ukuran produk (down size) guna menjaga daya saing.
Bima berharap pemerintah memberi perhatian terhadap tiga sektor manufaktur itu berupa penguatan sertifikasi internasional, insentif fiskal, serta menerapkan proteksi pasar dari masifnya produk impor.
"Ini sebenarnya ada momentum untuk relokasi industri," ucapnya.
"Nah ini perlu insentif-insentif fiskal yang harus lebih tepat sasaran," kata dia lagi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Neraca Perdagangan Indonesia mengalami keuntungan atau surplus selama 65 bulan berturut-turut atau sejak Mei 2020, dengan nilai keuntungan kumulatif Januari-September 2025 sebesar 33,48 miliar dolar AS atau sekitar Rp558 triliun.
Keuntungan kumulatif yang diperoleh Indonesia sejak awal tahun hingga September 2025 ini berasal dari total ekspor sebesar 209,8 miliar dolar AS atau Rp3,49 kuadriliun dan impor di periode yang sama sebanyak 176,32 miliar dolar AS atau Rp2,93 kuadriliun.
Untuk nilai ekspor tersebut meningkat 8,14 persen secara tahunan, dengan penyumbang utama oleh nilai ekspor industri pengolahan atau manufaktur sebanyak 167,85 miliar dolar AS atau Rp2,8 kuadriliun.
Khusus untuk neraca dagang September 2025, BPS mencatat Indonesia mencatatkan keuntungan 4,34 miliar dolar AS atau Rp72 triliun, dengan komposisi ekspor 24,68 miliar dolar AS atau Rp411 triliun dan impor 20,34 miliar dolar AS atau Rp339 triliun.
Baca juga: Ekonom: RI perlu daya tawar lebih agar AS beri tarif rendah bagi sawit
Baca juga: Ekonom soroti dampak turunnya tarif dagang AS-China bagi Indonesia
Baca juga: Celios: Magang bergaji UMP harus percepat transisi ke pekerjaan formal
Suka(81)
Artikel Terkait
- Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
- Cara penanganan tepat bagi penderita "honeymoon cystitis"
- NasDem serahkan bantuan pada lansia dan anak di panti sosial Jaktim
- Tingkatkan kualitas MBG, 300 peserta ikuti Pelatihan Penjamah Makanan
- Asuransi Jasindo Bangun Akses Pendidikan dan Kesehatan di Pedalaman Mentawai
- Ini 11 penyakit yang dinyangakan ngak lolos syarat kesehatan jamaah haji
- Khofifah optimistis integrated farming Pasuruan dongkrak produksi susu
- Kaya antioksidan, ini 8 manfaat black garlic bagi kesehatan tubuh
- SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi
- Perjalanan dua KA di Jember alami keterlambatan akibat banjir Semarang
Resep Populer
Rekomendasi

Benarkah kecoak bisa cemari udara rumah?

Ini 11 penyakit yang dinyangakan ngak lolos syarat kesehatan jamaah haji

Tingkatkan kualitas MBG, 300 peserta ikuti Pelatihan Penjamah Makanan

Grab tanggapi rencana pemerintah terbitkan perpres kesejahteraan ojol

BSI target nilai bisnis emas mencapai Rp100 triliun pada 2030

DPR RI sebut butuh kebersamaan sukseskan Program MBG

Ini kata hakim PN Jaksel yang beratkan vonis Nikita

Wajah baru M Bloc Space beri ruang lebih untuk pergerakan kreatif